Jumat, Maret 26, 2010

Jenis-Jenis Keju

Jenis-Jenis Keju



      Keju memang bukan makanan yang berasal dari Negara kita, namun dalam kehidupan sehari-hari sebagian masyarakat sudah sangat akrab. Kandungan protein dalam keju lebih tinggi jika dibandingkan susu segar. 100gr kaju rata-rata mengandung 22,8 gr protein, sedangkan susu segar hanya 3,2 per 100gr. Dengan mengkonsumsi 100 gr keju, kebutuhan kalsium tubuh tersuplai 20-25 persen dari kebutuhan kalsium sehari.

      Berdasarkan bahan dasarnya, keju dapat dibuat dari susu sapi, kerbau, domba dan kambing. Sedangkan dari teksturnya keju digolongkan menjadi dua jenis, yaitu keju muda (soft cheese) berkadar air 25-36 persen.

·         Camembert. Terbuat dari susu sapi, teksturnya sangat lembut dengan warna creamy yellow. Selain untuk cemilan, juga cocok untuk campuran omelette, isi soufflé, pancake atau apple pie.

·         Ricotta. Keju dari Italia ini teksturnya sangat rapuh. Kandungan lemaknya termasuk tinggi, mencapai 65 persen. Kombinasi rasa yang gurih dan lezat dengan aroma harum menjadikan terasa pas dipadukan dengan aneka masakan pasta Italia seperti lasagna dan spaghetti.

·         Brie. Termasuk kategori soft cheese dari perancis. Ciri khasnya, kulit luarnya berwarna putih dan bagian dalamnya lembuh meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya tinggi (45 persen). Brie sangat cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan buah olive maupun pickle.

·         Cream Cheese. Dipasaran kita dapat menemukan dua macam cream cheese, double cream cheese dengan kandungan lemak 65 persen dan cream cheese dengan kandungan 45 persen lemak. Memiliki rasa yang sedikit asam, umumnya keju ini digunakan pada hidangan penutup, misalnya cheese cake, seabgai isi pie atau dimakan bersama potongan buah-buahan.

·         Mozzarella. Keju Italia yang aslinya berasal das\ri susu kerbau liar. Keju lunak dengan kandungan lemak antara 40-50 persen ini sangat spesifik sifatnya. Mozzarella akan meleleh ketika dipanggang, sangat cocok untuk toping pizza maupun campuran frittata.

·         Edam. Berasal dari Belanda. Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang. Kandungan lemak keju ini sekitar 40 persen. Yang membedakan dengan keju lain adalah kemasannya yang selalu terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Edam sangat cocok untuk campuran kue kering atau taburan pada hidangan panggang.

·         Parmesan. Salah satu jenis keju keras dari kota parma, Italia. Pada umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda. Teksturnya keras, cocok untuk keju parut. Aroma parmesan cukup tajam karena proses pemeraman yang cukup lama, antara 14 bulan sampai 4tahun. Keju ini sangat cocok untuk taburan pizza, sup maupun olahan aneka pasta. Kandungan lemak keju sekitar 61 persen.

·         Cheddar. Asalnya dari inggris yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya yang lezat dengan aroma tidak telalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja, seperti casseroles, soup, isi sandwich dan salad. Cheddar mengandung lemak 48 persen.

·         Emmenthal. Keju ini berasal dari Swiss, salah stu keju keras yang cukup popoler. Bentuknya unik karena jika dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. Keju ini banyak disuka karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya. Emmenthal cocok dihidangkan sebagai keju meja dengan disertai segelas anggur.
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar