Kesemutan Indikasi Penyakit Berat
Kita mungkin sering merasa kesemutan atau kebas, terutama setelah duduk melipatkan kaki dalam waktu yang lama, lalu berdiri. Tidak menimbulkan rasa sakit memang, namun jangan anggap remeh kesemutan. Jika kesemutan sering terjadi bisa menjadi tanda penyakit yang lebih berat, seperti diabetes, kerusakan syaraf tepi, dan urat saraf terjepit.
Diabetes bisa menggangu system saraf ditubuh misalnya, didaerah kaki dan tangan. Aliran darah yang tidak lancar pada penderita diabetes umumnya disebabkan penumpukan gula di pembuluh darah. Salah satu akibat yang ditimbulkan, kesemutan. Kata dokter sebaiknya dianjurkan untuk mengontrol gula darah jaga agar kadar mendekati normal. Selain itu jalankan pola hidup sehat, misalnya dengan berolahraga, makan sehat, cek gula darah berkala, hindari rokok, dan alcohol serta gula berlebih.
Kesemutan bisa juga menjadi gejala dari kerusakan saraf tepi. Biasa terjadi pada penderita diabetes dan orang yang berkadar kalsium rendah serta penderita Multiple Sclerosis (MS). MS adalahb kelainan autoimun, sehingga sistem imun menyerang jaringannya sendiri, membuat antaran impuls saraf terganggu. Jika mengaami kasus ini segara lakukan pemeriksaan saraf seprti MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk deteksi MS. Untuk pencegahannya cukup dengan mengatur pola hidup sehat.
Kesemutan juga bisa dirasakan tidak hanya salah posisi duduk dan berdiri, bisa juga karena kecelakaan yang menyebabkan saraf tulang belakang terjepit. Jika yang terjepit saraf diarea leher, kesemutan terjadi di tangan. Kalau terjadi di tulang punggung bawah, kesemutan bisa timbul di kaki. Selain itu rajinlah melakukan olahraga peregangan (stretching) dan olahraga yang melatih keseimbangan, contohnya yoga dan pilates.