Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa cek  kesehatan teratur menjadi kebutuhan untuk hidup bahagia dan sehat. Tapi  jika Anda tak punya cukup waktu atau biaya untuk cek kesehatan di rumah  sakit, beberapa cek kesehatan sederhana bisa dilakukan sendiri di rumah.
Cek kesehatan atau medical check up sangat penting untuk dapat mendeteksi penyakit  sendiri. Secara lengkap cek kesehatan harus dilakukan di rumah sakit,  tapi beberapa tes sederhana bisa Anda lakukan sendiri di rumah.
Berikut beberapa cek kesehatan yang bisa dilakukan di rumah, seperti dilansir Lifemojo, 
1. Tes detak jantung
Detak  jantung merupakan ukuran ketika jantung berdetak dan memompa darah  melalui tubuh Anda. Detak jantung adalah indikator langsung dari  seberapa keras atau intens jantung bekerja untuk memasok tubuh dengan  darah yang diperlukan untuk aktivitas.
Untuk mengukur detak  jantung di rumah, Anda cukup memeriksa denyut nadi. Letakkan dua jari di  sisi ibu jari pergelangan tangan atau tempatkan telunjuk dan jari  tengah pada leher di sisi tenggorokan.
Gunakan jam atau arloji  untuk patokan waktu, hitung berapa detak yang terjadi dalam 20 detik.  Kemudian kalikan angka ini dengan tiga. Hasilnya adalah detak jantung  Anda saat ini.
Pada orang dewasa, denyut nadi istirahat normal  adalah 60-85 denyut per menit (untuk atlet bisa lebih rendah, yaitu  40-60 denyut per menit), sedangkan pulsa istirahat anak cenderung lebih  tinggi. Jika denyut nadi tidak teratur atau abnormal cepat atau lambat,  ini bisa menjadi tanda penyakit.
2. Tes kekurangan zat besi
Kekurangan  zat besi biasanya menyebabkan anemia. Anemia adalah suatu kondisi di  mana darah kekurangan sel darah merah yang memadai, yang membawa oksigen  ke sel-sel di seluruh tubuh, memberikan energi dan warna kulit sehat.
Kekurangan  zat besi bisa membuat Anda lemah, lelah dan pucat, karena tubuh tidak  dapat menghasilkan cukup hemoglobin, yaitu zat dalam sel darah merah  yang memungkinkannya membawa oksigen.
Pada anak-anak, kekurangan  zat besi bisa menyebabkan murmur jantung (jantung terdengar bising) dan  keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Karena darah  kekurangan oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan  oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Seiring waktu, ini akan menyebabkan  tekanan pada jantung sehingga menyebabkan denyut jantung cepat atau  tidak teratur, nyeri dada, hati yang membesar dan bahkan gagal jantung.
Untuk  melakukan tes ini, periksa apakah warna kulit pucat atau kekuningan  biasa (terutama lipatan telapak tangan), warna gusi, warna kuku atau  mendengarkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Anda juga  dapat mendengarkan paru-paru, apakah pernapasan terjadi cepat atau tidak  rata.
3. Tes mengi atau suara tinggi saat bernapas
Mengi  adalah bunyi abnormal yang terjadi saat bernapas yang dapat digambarkan  seperti suara bersiul melengking tinggi. Mengi dapat terjadi karena  saluran udara menyempit di paru-paru yang sering akibat dari penyakit, seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), bronkitis, bronkiolitis atau pneumonia.
Pemeriksaan  ini bisa dilihat dari dahak. Jika dahak berwarna kekuningan, kehijauan  atau kecoklatan, ini dapat menunjukkan infeksi bakteri. Dahak yang cerah  namun sangat lengket (berlendir) adalah karakteristik dari asma. Juga,  jika Anda sering mengi dan sesak napas saat berolahraga, Anda mungkin  menderita asma. Mintalah dokter untuk memeriksa Anda untuk asma.
4. Tes gula darah
Diabetes adalah suatu penyakit  yang terjadi ketika tubuh seseorang tidak membuat cukup insulin atau  tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Bila Anda menderita  diabetes, gula akan menumpuk dalam darah, bukan bergerak ke dalam sel.  Pengujian reguler gula darah dapat membantu mengurangi risiko Anda  memiliki komplikasi jangka panjang dari diabetes.
Seseorang  berada memiliki risiko diabetes lebih tinggi ketika berusia di atas 45  tahun, kegemukan, tidak aktif secara fisik dan memiliki anggota keluarga  diabetes (orang tua, kakak atau adik).
Jika sebagian besar  faktor risiko berlaku pada Anda, maka Anda berisiko tinggi untuk  diabetes dan tes gula darah harus dilakukan secara teratur. Tes gula  darah juga dapat dilakukan di rumah dengan bantuan glukosa meter.
Prosedur  glukosa meter pada umumnya adalah dengan menusukan ujung jari dengan  jarum steril untuk mendapatkan setetes darah dan menempatkan di uji  strip. Masukkan strip uji ke dalam meteran glukosa untuk mendapatkan  bacaan angka. Kadar glukosa normal  antara 70 hingga 99 mg per dL (bila  tes dilakukan pada pagi hari sebelum makan apa-apa).
5. Mengukur lingkar pinggang
Meski Anda tidak kelebihan berat badan, perut buncit atau lemak visceral dapat menempatkan Anda pada risiko tinggi untuk banyak masalah kesehatan seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit  jantung dan stroke. Mengukur lingkar pinggang atau berapa lebar  pinggang adalah cara mudah untuk menentukan apakah Anda memiliki  kelebihan lemak di daerah perut.
Untuk melakukan hal ini, berdiri  tegak dan buat rileks otot-otot perut. Lingkarkan pita pengukur  sepenuhnya di pinggang mulai dari pusar. Bernapas minimal dan pastikan  tidak menarik pita pengukur begitu ketat sehingga menekan kulit.
Untuk wanita, ukuran lingkat pinggang 32 inci (80 cm) dapat meningkatkan risiko penyakit  jantung dan diabetes dan lingkar pinggang lebih besar dari 35 inci  dianggap risiko tinggi. Untuk pria, 37 inci (94 cm) meningkatkan risiko  dan pengukuran lebih besar dari 40 inci menempatkan Anda pada kategori  risiko tinggi. Jadi lingkar pinggar ideal adalah di bawah angka-angka  tersebut.